Di era yang semakin kompleks, kejahatan, termasuk kekerasan seksual, semakin marak diberitakan. Pelaku dan korban tidak lagi terbatas pada satu kelompok—mereka bisa jadi tetangga, guru, atau bahkan anggota keluarga. Sayangnya, bukan hanya perempuan yang berisiko, tetapi juga laki-laki. Keberadaan predator kekerasan seksual membuat banyak orang tua resah dan khawatir akan keselamatan anak-anak mereka. Lantas, apa langkah yang bisa kita ambil untuk melindungi buah hati kita?
Mengenalkan Anggota Tubuh sebagai Langkah Preventif
Salah satu cara untuk melindungi anak dari kekerasan seksual adalah dengan mengenalkan anggota tubuh sejak dini. Ketika anak memahami tubuh dan hak-hak mereka, mereka akan lebih mampu melindungi diri dari bahaya yang mengintai. Berikut adalah beberapa hal yang perlu diajarkan kepada anak:
1. Ajarkan Nama Anggota Tubuh
Berikan penjelasan mengenai nama-nama anggota tubuh dengan istilah yang benar sesuai dengan usia anak. Hindari istilah yang samar agar anak merasa lebih nyaman berbicara tentang tubuh mereka. Selain itu, bangun kesadaran bahwa anak memiliki ruang pribadi. Sampaikan informasi dengan cara yang mudah dipahami, misalnya dengan menjelaskan fungsi masing-masing anggota tubuh.
2. Buat Kartu Anggota Tubuh
Buat kartu bergambar untuk setiap bagian tubuh. Ajak anak untuk mengurutkan kartu atau mencocokkan gambar dengan bagian tubuh mereka. Aktivitas ini dapat meningkatkan pemahaman anak tentang anggota tubuh.
3. Diskusi Terbuka
Ciptakan lingkungan yang aman untuk berbicara. Berikan tips kepada orang tua tentang cara menciptakan suasana di mana anak merasa nyaman membicarakan tubuh dan pengalaman yang tidak menyenangkan. Penting untuk menjadikan topik mengenai tubuh dan privasi sebagai bagian dari diskusi keluarga secara rutin.
4. Gunakan Buku dan Sumber Edukasi
Rekomendasikan buku dan materi edukasi yang cocok untuk anak-anak mengenai tubuh dan privasi. Pilih buku bergambar yang berisi istilah yang tepat. Bacakan bersama anak dan tunjukkan bagian tubuh saat menyebutnya. Buku yang dapat dijadikan sumber edukasi harus menarik dan berwarna penuh, seperti dalam seri Ilmu Pengetahuan yang berjudul Tubuku yang Menakjubkan. Bunda bisa mendapatkannya di TikTok Shop atau Shopee.
5. Ajarkan Konsep ‘Boleh’ dan ‘Tidak Boleh’
Ajari anak tentang sentuhan yang sesuai dan tidak sesuai. Gunakan permainan atau role-play untuk memperkuat pemahaman mereka. Kita sebagai orang tua harus terlibat aktif dalam pendidikan seksualitas anak, menjelaskan bahwa hal ini bukanlah topik yang tabu.
6. Menumbuhkan Kepercayaan Diri
Kenalkan anak pada batasan tubuh mereka. Pemahaman ini dapat meningkatkan rasa percaya diri dan membantu mereka berbicara jika merasa terancam. Saat terancam, anak dapat memberi tahu orang-orang di sekitarnya sehingga kejahatan dapat diatasi.
7. Ciptakan Kode Rahasia
Ajarkan anak tentang pentingnya memiliki kode rahasia untuk situasi darurat. Ini memberi mereka cara untuk melindungi diri jika berada dalam bahaya. Kode rahasia sangat berguna sebagai perlindungan bagi anak.
8. Diskusikan Emosi dan Perasaan
Kaitkan pengenalan anggota tubuh dengan pemahaman emosi dan perasaan. Ini membantu anak mengenali saat mereka merasa tidak nyaman atau takut. Ciptakan pula diskusi keluarga yang hangat tanpa intimidasi agar anak merasa nyaman.
9. Pentingnya Privasi
Setelah anak memahami anggota tubuh, ajarkan mereka tentang batasan pribadi dan bahwa ada bagian tubuh yang tidak boleh dipegang oleh orang lain tanpa izin. Anak perlu diberikan pemahaman mengenai bagian-bagian tubuh yang menjadi miliknya sendiri dan tidak boleh dipegang.
10. Permainan Interaktif
Buat permainan sederhana seperti "Tebak Anggota Tubuh." Bunda bisa menyebutkan nama bagian tubuh, dan anak harus menunjuk atau menyentuhnya. Selain itu, gunakan lagu-lagu yang mengajarkan nama-nama anggota tubuh, seperti "Head, Shoulders, Knees, and Toes," untuk membuat belajar menjadi lebih menyenangkan. Ajak anak menggambar atau mewarnai gambar tubuh manusia, dan ajari mereka nama setiap bagian yang mereka gambar.
Mengenalkan anggota tubuh kepada anak adalah langkah penting dalam membangun kesadaran diri dan melindungi mereka dari kekerasan seksual. Dengan pendekatan yang tepat dan interaktif, anak akan lebih siap menghadapi dunia yang penuh tantangan ini.
Sumber Ilustrasi: freepik.com